• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Permanen (KB Steril) yang Perlu Anda Ketahui

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Permanen (KB Steril) yang Perlu Anda Ketahui

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Permanen (KB Steril) yang Perlu Anda Ketahui
Credit: Freepik

Bagikan :


Alat kontrasepsi yang banyak digunakan seperti pil KB, IUD, KB implan, suntik KB, merupakan metode mencegah kehamilan yang bersifat sementara. Bagi pasangan yang sudah tidak ingin merencanakan kehamilan berikutnya, bisa memilih alat kontrasepsi permanen atau yang dikenal dengan istilah KB steril.

 

Apa Itu Alat Kontrasepsi Permanen (KB Steril)?

Alat kontrasepsi yang selama ini banyak digunakan seperti pil KB, IUD, kondom, KB implan, suntik, dan lain-lain merupakan alat kontrasepsi yang memiliki masa pakai sementara. Setelah alat kontrasepsi tersebut berhenti digunakan, maka Anda memiliki kemungkinan untuk hamil.

Bagi Anda yang sudah tidak memiliki rencana untuk menambah keturunan, alat kontrasepsi yang bersifat sementara dapat meningkatkan risiko kehamilan. Untuk itu, dipilih alat kontrasepsi permanen yang akan mencegah kehamilan secara permanen yang dikenal dengan istilah KB steril.

KB steril merupakan alat pencegah kehamilan secara permanen. Beberapa metode kontrasepsi permanen bisa dilakukan secara operasi dan non operasi, dan cara ini efektif untuk mencegah kehamilan baik pada pria maupun wanita.

 

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Permanen (KB Steril)

Sebelum memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi permanen atau KB steril, berikut ini beberapa metode steril yang perlu Anda ketahui:

1. Implan tuba

Implan tuba adalah salah satu metode KB steril yang bisa dilakukan tampa operasi. Implan tuba dilakukan dengan memasukkan logam kecil ke masing-masing tuba falopi melalui vagina dan leher rahim. Implan ini akan menimbulkan luka dan jaringan parut di tuba falopi sehingga menutup tuba falopi dan mencegah pertemuan antara sel sperma dan sel telur.

Prosedur pemasangan implan berlangsung selama 10-30 menit, dan Anda dapat segera kembali beraktivitas dalam waktu 1-2 hari setelah pemasangan implan. Namun dilansir dari Verywell Health, pemasangan implan mungkin akan menimbulkan efek samping seperti pendarahan, nyeri di pelvis dan perut, dan kram perut selama beberapa hari. Selain itu, dianjurkan untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom selama 3 bulan setelah pemasangan implan.

Namun untuk saat ini, implan tuba sudah tidak direkomendasikan di beberapa negara karena menyebabkan efek samping serius seperti nyeri pelvis yang kronis.

2. Tubektomi (MOW)

Ligasi tuba atau tubektomi atau metode operasi wanita (MOW) adalah metode KB steril dengan cara memotong atau mengikat tuba falopi yang menghubungkan ovarium ke rahim. Setelah proses tubektomi, sel telur tidak akan memasuki rahim sehingga tidak terjadi pembuahan. Prosedur ini juga menghalangi sel sperma masuk ke tuba falopi.

Biasanya, metode steril ini dipilih untuk wanita yang berusia lebih dari 35 tahun atau yang memiliki risiko tinggi jika terjadi kehamilan. Tubektomi merupakan alat kontrasepsi permanen yang aman dengan efektivitas mencapai 99%.

3. Vasektomi (MOP)

Vasektomi atau metode operasi pria (MOP) adalah KB steril yang dilakukan oleh para pria, yaitu dengan memotong atau menyumbat vas deferens, saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra. Vasektomi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

  • Dengan sayatan. Dokter bedah akan membuat sayatan pada kedua sisi skrotum di bagian atas dan bawah penis. Setelah itu vas deferens di dalamnya akan dihilangkan atau diikat, kemudian dijahit
  • Tanpa sayatan. Dokter akan menggunakan penjepit untuk menahan saluran yang akan dipotong, kemudian akan dibuat lubang kecil pada kulit skortum lalu dokter memotong bagian saluran dan mengikatnya. Prosedur ini paling banyak dipilih karena tidak membutuhkan jahitan, minim pendarahan dan rasa nyeri.

Keputusan untuk melakukan steril merupakan keputusan besar yang bukan hanya berdampak pada kondisi fisik namun juga pada psikis Anda. Sebelum memutuskan untuk menjalani KB steril sebaiknya bicarakan dengan pasangan mengenai keputusan tersebut. Jika Anda sudah yakin akan menggunakan alat kontrasepsi permanen, konsultasikan dengan dokter mengenai metode steril terbaik yang akan Anda gunakan.


Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 22:05